Liputan6.com, Jakarta Eintracht Frankfurt dan Liverpool sama-sama menatap pertemuan di matchday ketiga fase liga Liga Champions 2025/2026 dengan modal yang kurang ideal. Pertandingan akan digelar di Deutsche Bank Park, Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 02.00 WIB. Bagi kedua tim, laga ini bukan hanya soal poin, tetapi juga momentum untuk mengembalikan rasa percaya diri yang sempat hilang.
Frankfurt gagal menang dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi, termasuk kekalahan telak 1-5 dari Atletico Madrid pada matchday sebelumnya. Liverpool bahkan lebih buruk—mereka menelan empat kekalahan beruntun dari Crystal Palace, Galatasaray, Chelsea, dan Manchester United. Kondisi itu membuat publik mulai mempertanyakan kapasitas tim asuhan Arne Slot musim ini.
Meski begitu, pelatih Frankfurt, Dino Toppmoller, tetap menaruh rasa hormat tinggi terhadap calon lawannya. “Liverpool sedang kekurangan sedikit energi saat ini, entah karena alasan apa. Mereka tetap menjadi tim yang lebih baik di setiap pertandingan dan memiliki lebih banyak peluang. Kami akan menghadapi tim kelas dunia,” ujar Toppmoller, dikutip UEFA.com.
Frankfurt Ingin Belajar, Liverpool Masih Disegani
Toppmoller sadar bahwa Frankfurt belum berada di level yang diinginkan, terutama soal pertahanan. “Jumlah kami kebobolan akhir-akhir ini memang terlalu banyak, tetapi itu tidak sepenuhnya kesalahan kiper. Ini selalu tentang tim, dan hal itu akan menjadi faktor penentu besok serta dalam beberapa pekan ke depan,” katanya menegaskan.
Sang pelatih juga menekankan bahwa skuad muda Frankfurt punya motivasi besar untuk membuktikan diri. “Kami memiliki tim muda yang ingin menunjukkan kemampuannya. Kami akan melihat sejauh mana perkembangan kami dan apakah kami sudah belajar dari pertandingan melawan tim-tim besar,” ucapnya.
Frankfurt: Motivasi Melawan Tim Terbaik Dunia
Di ruang ganti pemain, semangat serupa juga terasa. Bek muda Nathaniel Brown menganggap laga melawan Liverpool sebagai kesempatan berharga. “Ini menjadi motivasi besar bagi saya untuk bermain melawan tim terbaik di dunia, tetapi hal itu tidak mengubah cara saya mempersiapkan diri. Lagipula, ini bukan seolah saya menghadapi Mo Salah sendirian — kami melakukannya sebagai tim,” tuturnya.
Meski tren negatif membuat Liverpool tampak rapuh, kualitas mereka belum bisa diremehkan. The Reds tetap memiliki daya ledak dan pengalaman di level tertinggi Eropa.
Frankfurt boleh saja bersemangat dan ingin membuktikan diri, tetapi seperti kata Toppmoller, mereka akan berhadapan dengan tim kelas dunia — dan Liverpool, seburuk apa pun performanya akhir-akhir ini, masih pantas menyandang label itu.
Sumber: UEFA.com