
PEMERINTAH Israel menyatakan bahwa penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir-Gaza belum akan dibuka kembali hingga ada keputusan lebih lanjut. Informasi tersebut disampaikan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu (18/10).
Dalam pernyataannya, pihak Israel menyebut pembukaan gerbang Rafah akan dipertimbangkan berdasarkan langkah Hamas dalam menjalankan kesepakatan terkait pemulangan jenazah sandera yang telah meninggal.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Palestina di Kairo mengumumkan bahwa penyeberangan Rafah direncanakan dibuka kembali pada Senin (20/10) untuk memungkinkan warga Palestina yang berada di Mesir kembali ke Jalur Gaza.
Pada Sabtu (18/10) pagi, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi telah menerima jenazah sandera Israel ke-10 yang meninggal dalam tawanan Hamas. Angka tersebut berada di luar 20 sandera lain yang masih hidup.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober setelah dimediasi oleh Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat. Tahap awal kesepakatan mencakup pertukaran tahanan dan tawanan, penyaluran bantuan kemanusiaan, serta penarikan sebagian pasukan Israel dari wilayah Gaza.
Dalam perjanjian tersebut, Hamas diwajibkan menyerahkan jenazah 18 sandera Israel yang telah meninggal. Sejumlah laporan media yang mengutip unggahan di saluran Telegram Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menyebut kelompok itu akan menyerahkan dua jenazah sandera Israel pada Sabtu pukul 22.00 waktu setempat. (Anadolu/I-2)