Barcelona Evaluasi Ulang Targetnya: Mengapa Julian Alvarez Bukan Lagi Prioritas Utama

Liputan6.com, Jakarta - Barcelona tengah memasuki fase penting dalam perencanaan skuad. Klub raksasa Liga Spanyol tersebut sebelumnya menjadikan Julian Alvarez sebagai kandidat ideal untuk menggantikan Robert Lewandowski. Namun, Barcelona kini melakukan evaluasi ulang dan mengambil keputusan berbeda.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketertarikan Barcelona kepada Alvarez mendapat perhatian besar. Penyerang 25 tahun Argentina itu sempat dianggap memiliki profil yang tepat berkat usia, kualitas, serta fleksibilitasnya di lini depan. Akan tetapi, perkembangan terbaru justru menunjukkan perubahan arah.

Laporan Ferran Correas dari SPORT mengatakan bahwa Barcelona tidak lagi menjadikan Alvarez sebagai prioritas. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan performa sang pemain, profil yang dibutuhkan, serta faktor finansial yang dinilai terlalu memberatkan.

Alvarez sejatinya dipandang sebagai pengganti ideal Lewandowski. Usianya baru 25 tahun, rekam jejaknya di Piala Dunia 2022 sangat impresif, dan ia menunjukkan potensi besar bersama Atletico Madrid. Namun, menurut laporan tersebut, Barcelona tidak sepenuhnya yakin setelah menilai performanya dalam laga melawan Atletico di Spotify Camp Nou. Dalam pertandingan itu, Alvarez dinilai tidak menunjukkan karakter penyerang yang mereka butuhkan untuk musim depan.

Masalah lainnya adalah profil permainan. Barca saat ini mencari tipe penyerang yang dinilai lebih mendekati karakter Raphinha—seorang pencetak gol, pekerja keras, serta memiliki mental pemenang. Alvarez dianggap bukan tipe yang masuk dalam kriteria tersebut. Klub memahami bahwa menemukan pemain dengan karakter serupa tidak mudah, tetapi mereka akan tetap melakukan pencarian yang tepat.

Faktor finansial juga menjadi pertimbangan besar. Kontrak Alvarez di Atletico mencantumkan klausul rilis mencapai €500 juta (sekitar Rp8,7 triliun). Atletico pun kabarnya tidak akan melepasnya dengan harga di bawah €200 juta (sekitar Rp3,5 triliun). Barcelona jelas tidak ingin mengeluarkan dana sebesar itu untuk satu pemain, terutama dalam kondisi keuangan klub yang masih belum stabil sepenuhnya.

Barcelona menyadari urgensi regenerasi di lini depan. Lewandowski sudah berusia 37 tahun dan tidak bisa diandalkan sebagai mesin gol jangka panjang. Namun, mereka menegaskan bahwa suksesor sang striker tidak boleh dipilih sembarangan. Klub membutuhkan penyerang yang tidak hanya produktif, tetapi juga sesuai dengan identitas permainan tim.

Ferran Torres tampil cukup baik ketika dimainkan sebagai penyerang tengah. Hal inilah yang membuat Barcelona lebih selektif dalam mengejar nama baru. Mereka membutuhkan pemain yang mampu memberi perbedaan, bukan sekadar hadir sebagai opsi tambahan.

Kebijakan ini sekaligus menandai bahwa proyek Barcelona memasuki fase yang lebih realistis dan terukur. Alih-alih mengejar nama besar dengan banderol selangit, klub ingin memastikan setiap rekrutmen benar-benar sesuai kebutuhan taktik dan kondisi finansial.

Sumber: SPORT, Barca Universal