
Mahasiswa Universitas Udayana Timothy Anugerah Saputera (22 tahun) tewas usai diduga lompat dari antara lantai 2 dan lantai 4 Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Jalan Sudirman, Kota Denpasar, Bali, Rabu (15/10).
Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi mengatakan, berdasarkan keterangan hasil keterangan ibunya, korban sempat mengalami perubahan perilaku sebelum insiden ini terjadi.
"Bahwa Ibu korban semenjak 5 bulan yang lalu mempunyai firasat kurang baik terhadap korban karena ada perubahan perilak, di mana kadang anaknya bersikap aneh bahkan pernah jalan kaki ke kampus sendiri sehingga saksi datang ke Bali menemani korban selama kuliah di Bali," katanya, Sabtu (18/10).
Hal ini juga yang membuat pihak keluarga awalnya tak melapor ke kantor polisi dan mengaku ikhlas dengan peristiwa yang menimpa korban.

"Terkait dengan kejadian tersebut Ibu korban mengikhlaskan kematian korban karena memang ada perubahan perilaku korban sehingga pihak keluarga tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian, dilengkapi surat pernyataan keluarga," sambungnya.
Sukadi mengatakan, dua orang mahasiswa yang sedang berada di lantai 4 sempat melihat korban. Kedua mahasiswa itu sedang menunggu dosen di teras depan kelas sekitar pukul 08.30 WITA.
Mereka melihat korban datang dari arah pintu lift. Korban mengenakan pakaian putih dan tas ransel. Korban terlihat panik sembari melihat situasi kampus. Korban kemudian duduk di kursi panjang sebelah barat kelas.

Tak berselang lama, kedua mahasiswa tersebut melihat sepasang sepatu tanpa tuan di bawah kursi, tempat korban duduk.
Di sisi lain, sejumlah siswa mendengar suara jatuh di depan gedung kampus. Suara itu ternyata berasal dari tubuh korban yang jatuh dari ketinggian. Korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Setelah dilaksanakan pemeriksaan dan penanganan terhadap korban diketahui korban mengalami pergeseran dan patah pada tulang pinggul kiri dan kanan, tulang lengan bagian atas patah dan tulang sendi kanan patah," ujarnya.
"Korban mengalami pendarahan pada organ dalam dan kesadaran terus menurun dan pada Pukul 13.03 Wita korban dinyatakan meninggal dunia," sambung dia.
Barang-barang milik korban berupa tas, dompet dan sepatu di bawa ke Rumah Sakit dan diserahkan kepada keluarga.
Keluarga Minta Polisi Usut

Orang tua korban, Lukas Triana Putra melaporkan kasus kematian ini ke Polresta Denpasar, Bali, pada Sabtu (18/10) sore.
Dalam laporannya, Lukas meminta polisi mengusut penyebab T tewas usai diduga lompat dari Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Jalan Sudirman, Kota Denpasar, Bali, Rabu (15/10) kemarin.
"Saya ingin mau tahu, mengapa misalnya anak saya jatuh, anak saya jatuh itu apakah karena dia bunuh diri atau karena memang ada kecelakaan atau ada apa biar lah polisi yang jelasin," katanya kepada wartawan, Sabtu (18/10).
Selain itu, Lukas juga ingin mengetahui kronologi kematian sang buah hati. Hal ini karena informasi terkait titik ketinggian korban lompat masih simpang siur. Pihak kampus awalnya menyebut dari lantai 2, sedangkan polisi menyebut dari lantai 4.
"Jadi biar dapat diusut secara kronologisnya, penyebab kematiannya itu karena memang jatuh dari lantai 2 atau lantai 4 atau lantai 3 biar polisi bekerja," sambungnya.