
Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo mulai melakukan kegiatan belajar mengajar sejak Jumat (17/10) pascainsiden bangunan ambruk, Senin (29/9) lalu.
Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny, KH Zainal Abidin, mengatakan proses pembelajaran dimulai kembali bagi santri yang duduk di bangku kuliah, Madrasah Aliyah (SMA) dan Madrasah Tsanawiyah.
"Santri sudah sebagian ada yang balik ke pondok, tetapi khusus yang besar-besar. Yang kuliah, yang aliyah, yang sanawiyah kelas 3 itu mulai diperbolehkan balik ke pondok lagi," ujar Zainal saat dikonfirmasi, Sabtu (18/10).
Zainal menyampaikan, proses pembelajaran serta asrama santri sementara dipusatkan di kampus II Institut Agama Islam Al Khoziny yang sebelumnya dijadikan posko oleh Basarnas.
"Iya, tinggalnya di kampus 2. Sudah kami setting semuanya kebutuhan standar dari santri ruang istirahat, ruang tidur, ruang belajar, semuanya sudah kami setting sedemikian rupa sehingga nanti untuk sementara santri yang besar-besar itu bisa masuk lebih awal," ucapnya.

Ia mengungkapkan, pihak ponpes juga telah menginformasikan kepada wali santri terkait kembalinya proses belajar mengajar.
"Pokoknya mulai Jumat ini kami sudah menyampaikan ke wali santri via WA dan ada lewat telepon. ada yang lewat grup itu sudah mulai diperkenankan," ungkapnya.
Sementara, kegiatan belajar mengajar untuk santri kelas 1 dan 2 baik Madrasah Aliyah maupun Madrasah Tsanawiyah masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
"Untuk santri-santri yang mungkin kelas 1 tsanawiyah, 2 tsanawiyah yang ibtidaiyah, mungkin kami nunggu perkembangan lokasi yang ada sekarang, tetapi kapan hari sudah kita survei kita perkirakan di kampus 2 itu sudah insyaallah mencukupilah," ucapnya.
Diketahui, bangunan Ponpes Al-Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore. Insiden itu terjadi saat para santri sedang melaksanakan salat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB.