REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu dari Hind Rajab, Wissam Hamada, berharap film The Voice of Hind Rajab yang akan diputar pada Rabu di Festival Film Venesia dapat membantu mengakhiri genosida Israel di Palestina. Film arahan sutradara asal Tunisia tersebut menjadi salah satu dari 21 film yang berkompetisi di ajang bergengsi tersebut.
"Saya berharap film ini bisa membantu menghentikan perang yang menghancurkan ini dan menyelamatkan anak-anak Gaza lainnya," kata Wissam Hamada seperti dilansir laman TRTGlobal, Rabu (3/9/2025).
Film The Voice of Hind Rajab yang disutradarai Kaouther Ben Hania menyoroti detik-detik terakhir kehidupan Hind Rajab, gadis berusia enam tahun yang tewas ditembaki militer Israel di Gaza pada 29 Januari 2024. Hind terjebak di dalam mobil bersama enam anggota keluarganya dan melakukan panggilan darurat ke Palang Merah Palestina, memohon pertolongan saat baku tembak terjadi di sekitarnya.
Namun, upaya penyelamatan itu berakhir tragis. Mobil tempat Hind bersembunyi dihujani 335 peluru, dan seluruh penumpangnya tewas. Dua petugas medis dari Palang Merah Palestina yang dikirim untuk menyelamatkannya juga ikut menjadi korban.
Hamada, yang kini tinggal bersama anak bungsunya yang berusia lima tahun setelah kehilangan suami dan putrinya, menyebut kematian Hind Rajab sebagai bagian dari penderitaan besar yang dialami rakyat Palestina di Gaza. "Anak saya Hind hanyalah satu dari ribuan korban. Suara Hind kini telah didengar di seluruh dunia, dan dia tidak akan pernah dilupakan," kata dia.
la pun meluapkan kemarahannya kepada komunitas internasional. "Kenapa dunia tidak bertindak untuk menyelamatkan orang tua dan anak-anak lainnya? Dunia telah membiarkan kami mati, kelaparan, hidup dalam ketakutan, dan terusir dari rumah kami tanpa berbuat apa-apa. Ini adalah pengkhianatan besar," kata Hamada.
Sutradara Kaouther Ben Hania menyampaikan ia mulai mengerjakan film ini setelah mendengar potongan rekaman suara Hind yang beredar di media. la kemudian menghubungi langsung Palang Merah Palestina, berbicara dengan pihak-pihak yang terlibat langsung, termasuk ibu Hind dan para petugas darurat yang berada di ujung telepon saat tragedi terjadi.
"Saya berbicara panjang lebar dengan ibu Hind, dengan orang-orang nyata yang berada di ujung panggilan itu. Saya mendengarkan, saya menangis, saya menulis," kata Ben Hania dalam pernyataan resminya di situs Festival Film Venesia. Meski kasus ini memicu kemarahan global dan seruan untuk penyelidikan independen, pemerintah Israel belum pernah mengumumkan investigasi resmi terhadap tragedi tersebut.