
Jus sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin hidup sehat atau sedang menjalani diet. Minuman ini terasa manis dan menyegarkan, apalagi karena terbuat dari buah dan sayuran yang kaya vitamin serta mineral.
Selain rasanya enak, jus juga bisa menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari buah dan sayur, terutama bagi orang-orang yang sibuk atau tidak terlalu suka mengonsumsinya secara langsung.
"Karena jus 100 persen dibuat hanya dari buah atau sayuran tanpa tambahan gula, meminumnya adalah cara yang baik untuk mendapatkan nutrisi, terutama jika kamu kesulitan memenuhi kebutuhan buah atau sayuran harian," ujar ahli gizi terdaftar Natalie Rizzo seperti dikutip dari Today, Minggu (18/10).
Meskipun jus dikenal menyehatkan dan memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, dietisien dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Luthfianti Diana Mauludiyah SGz, RD, mengingatkan agar konsumsi jus tetap dikontrol.
Ia merekomendasikan untuk minum jus buah maksimal satu gelas per hari atau sekitar 200 mililiter guna menjaga asupan gula alami dari buah agar tidak berlebihan. "Kadar gula bisa meningkat karena lebih banyak buah digunakan dalam satu gelas," kata Diana sebagaimana dikutip dari Antara.

Menurutnya, cara membuat jus juga berpengaruh pada kandungan gizinya. Diana menyarankan untuk menggunakan blender dibanding juicer, karena juicer biasanya dapat mengurangi kandungan serat yang terdapat dalam buah.
Selain itu, proses juicing juga dapat menurunkan kadar nutrisi akibat panas dari putaran alat dan menyebabkan lonjakan gula darah lebih cepat. Sedangkan jika menggunakan blender, serat dari buah, termasuk kulit dan ampasnya, ikut dihancurkan bersama. Hal ini membuat jus tetap kaya serat, menjaga kandungan gizi, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Diana juga menekankan pentingnya membuat jus sendiri di rumah tanpa tambahan gula atau susu kental manis. Meski begitu, ia menegaskan bahwa buah utuh tetap menjadi pilihan terbaik.
Selain membantu mengontrol porsi makan, buah utuh juga mencegah asupan gula berlebih dari fruktosa dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.
Bagi yang sedang diet, Diana menyarankan memilih buah tinggi serat dan rendah gula alami seperti apel, pir, jeruk, stroberi, kiwi, dan pepaya. Sementara bagi yang ingin camilan segar rendah kalori bisa memilih semangka atau melon. Jika ingin tetap kenyang lebih lama, alpukat bisa jadi pilihan karena mengandung lemak sehat.
Selain itu, mengombinasikan buah dengan berbagai warna juga penting karena setiap warna memiliki kandungan fitonutrien berbeda yang bermanfaat bagi tubuh.
Senada dengan Diana, ahli gizi asal New York, Lisa Young, yang juga penulis buku Finally Full, Finally Slim, mengatakan bahwa menambahkan jus dalam menu harian bisa menjadi cara cepat untuk mendapatkan vitamin tanpa banyak usaha.
Namun, ia mengingatkan bahwa jus tidak membuat tubuh merasa kenyang seperti saat mengunyah buah atau sayur utuh karena rendah serat.
Sementara untuk jus kemasan, Natalie Rizzo menyarankan agar konsumen selalu memeriksa label dan cari yang bertuliskan ‘100% juice’. Artinya, jus tersebut benar-benar dibuat dari buah atau sayuran tanpa tambahan gula.
Pastikan juga bahan pertama yang tertera di label adalah buah atau sayur, dan sebaiknya itu menjadi satu-satunya bahan utama. Jus 100 persen tetap mengandung gula alami dari buah, tetapi seharusnya tidak memiliki tambahan pemanis sama sekali.