Kota Gaza, Palestina/Istanbul (ANTARA) - Delegasi Hamas tiba di Mesir pada Minggu untuk menindaklanjuti implementasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, menyusul gelombang serangan udara Israel di wilayah kantong Palestina itu.
Dalam pernyataannya, kelompok perlawanan Palestina itu mengatakan bahwa Israel masih terus melakukan serangan udara di Gaza meski ada kesepakatan gencatan senjata sehingga menewaskan 20 warga Palestina.
Israel berdalih Hamas menyerang pasukannya di Kota Rafah di selatan Gaza, tetapi dibantah oleh kelompok tersebut. Hamas menegaskan komitmen penuh mereka terhadap perjanjian gencatan senjata.
Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas dicapai pada 10 Oktober, berdasarkan rencana perdamaian yang diajukan Presiden AS Donald Trump.
Fase pertama rencana itu mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina. Fase berikutnya adalah rekonstruksi Gaza yang hancur dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di wilayah itu tanpa keterlibatan Hamas.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan hampir 68.200 orang dan melukai lebih dari 170.200 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump pastikan AS tak kerahkan pasukan ke Gaza untuk lucuti Hamas
Baca juga: Eskalasi konflik terjadi di tengah gencatan senjata Gaza, 46 tewas
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.