Liputan6.com, Jakarta Rafael Leao kembali dari masa rehat dengan wajah berbeda. Bagi pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, momen ini datang di waktu yang tepat, karena sang pelatih sangat menantikan kebangkitan bintang asal Portugal tersebut.
La Gazzetta dello Sport menulis bahwa Leao kini adalah “seorang pria baru dan seorang pemain baru”. Ia tidak menghabiskan liburan dengan bersantai di pantai atau bersenang-senang bersama teman, melainkan terbang ke Portugal untuk merayakan ulang tahun pertama anak kembarnya, Tiago dan Leonardo.
Bagi Leao, ini bukan sekadar perayaan keluarga. Momen menjadi ayah telah membawanya pada fase baru dalam hidup sekaligus karier. Tanggung jawab itu ia tunjukkan bahkan dalam penampilan singkat musim ini sebelum absen karena cedera.
Perubahan Sikap dan Gaya Bermain
Leao memperlihatkan sikap berbeda ketika tampil di laga Coppa Italia melawan Bari, satu-satunya pertandingan kompetitif yang sempat ia jalani musim ini. Ia terlihat lebih fokus dan serius, jauh dari kesan santai yang selama ini melekat.
Gol pertamanya musim ini tercipta lewat sundulan - sebuah teknik yang bukan keahliannya, tapi jelas hasil dari kerja keras selama musim panas. Hal ini sejalan dengan permintaan Allegri, yang ingin Leao meninggalkan zona nyaman sebagai winger dan berkembang menjadi penyerang tengah.
Nomor punggung 9 di Milan memang belum ada pemiliknya, tapi Leao tetap memilih nomor 10. Ia akan menjadi sosok No.9 yang tidak biasa, beroperasi lebih ke tengah dan berduet dengan Christian Pulisic dalam skema 3-5-2 ala Allegri.
Tanggung Jawab Lebih Besar
Peran baru ini menuntut Leao untuk lebih terlibat, bukan hanya sesekali meledak di lapangan. Ia harus selalu terkoneksi dengan permainan tim, baik saat menyerang maupun menekan. Dengan Pervis Estupinan menempati posisi bek kiri, ruang Leao akan semakin terbuka di tengah untuk menciptakan peluang dan memberi ruang bagi rekan setim.
Selain peran taktis, Allegri juga menaruh harapan lebih besar pada Leao sebagai salah satu pemain paling senior di skuad Milan saat ini. Sejak bergabung pada 2019, ia sudah menjadi wajah penting tim, dan kini pelatih ingin melihatnya tumbuh sebagai pemimpin di ruang ganti.
Tidak hanya kualitas individu, tetapi juga sikap kolaboratif dan konsistensi di lapangan akan menentukan apakah Leao mampu menjalani transformasi ini dengan sukses.
Menjadi Ayah, Menjadi Pemain yang Lebih Matang
Leao kini bukan lagi sekadar pesepak bola atau musisi, ia juga seorang ayah. Kehadiran Tiago dan Leonardo memberi energi baru dalam dirinya, mendorongnya untuk bermain bukan hanya demi diri sendiri, tapi juga demi keluarga yang ia cintai.
Perasaan tanggung jawab itu tercermin dalam cara ia berlatih dan bersikap. Saat rekan setimnya menikmati masa liburan, Leao memilih memprioritaskan keluarga lalu kembali bekerja keras di pusat latihan. Perubahan pola pikir ini menandai kematangan yang bisa jadi kunci dalam perannya di Milan.
Allegri pun menaruh harapan besar: Leao diharapkan menjadi teladan di dalam dan luar lapangan. Seorang pemimpin yang tidak hanya memberi contoh dengan skill, tetapi juga dengan mentalitas baru sebagai seorang ayah yang lebih dewasa.
Menanti Kepastian Comeback
Kembalinya Leao ke lapangan diperkirakan terjadi akhir pekan ini saat Milan menghadapi Bologna di lanjutan Serie A. Meski masih menjalani program pemulihan personal untuk cedera betis kanan, penyerang Portugal itu sudah terlihat bekerja keras di pusat latihan.
Jika bisa bergabung dalam sesi latihan tim pada Jumat atau Sabtu, peluangnya tampil sejak menit awal terbuka lebar. Namun, Allegri menegaskan tidak ada niat untuk memaksakan kondisi sang pemain demi menghindari risiko cedera lebih parah.
Apapun skenarionya, publik Milan kini menantikan “versi baru” Rafael Leao: seorang ayah muda yang membawa energi berbeda, sekaligus pemain yang siap menjawab tantangan Allegri di peran barunya.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Sempre Milan