Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Pengendalian Kualitas dan Pengembangan Pengawasan Perbankan (DPKP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nahor P Hutauruk menyampaikan peranan manajemen risiko menjadi suatu hal yang penting bagi operasional bank.
Ia mengatakan dalam acara "Inaugurasi Gelar Certified Risk Management (CRM)” yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) di Jakarta, Selasa, bahwa manajemen risiko harus diimplementasikan dengan baik dan efektif karena berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha bank.
Nahor P Hutauruk menuturkan para pelaku industri harus menjaga bagaimana bank dapat mengelola risiko dengan prinsip kehati-hatian (prudent) dan tetap adaptif, seiring dengan tren perkembangan bisnis dan teknologi informasi di industri perbankan.
Pada acara hari ini, BSMR mencatat sebanyak 67 profesional dari industri perbankan dianugerahi gelar Certified Risk Management (CRM) usai berhasil menyelesaikan program sertifikasi manajemen risiko.
Sebelumnya pada Juni lalu, BSMR juga telah menganugerahkan gelar CRM kepada 30 orang penerima.
"Program sertifikasi ini menjadi bukti nyata bahwa bankir Indonesia terus mengasah keahlian mereka dalam manajemen risiko," ujar Direktur BSMR Gandung Troy Sulistyantoro.
Ia menyatakan pemberian gelar tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pihaknya dalam memastikan para bankir memiliki kapabilitas dan kompetensi yang mumpuni untuk mengelola risiko di tengah dinamika industri keuangan.
Dengan kompetensi yang terus diperbarui, ia berharap para bankir yang telah meraih sertifikasi dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan daya tahan perbankan nasional, terutama dalam menghadapi potensi krisis di masa mendatang.
Pada kesempatan yang sama, BSMR bersama dengan Indonesia Risk Professional Association (IRPA) juga menganugerahkan gelar kehormatan "Bapak Manajemen Risiko Perbankan Indonesia" kepada Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Muliaman D Hadad.
Penghargaan tersebut diberikan mengingat kontribusi Muliaman terhadap industri keuangan di Indonesia sejak menjabat sebagai direktur dan deputi gubernur di Bank Indonesia hingga menjadi ketua OJK.
"Kami memberikan gelar ini atas dedikasi dan peran sentral Bapak Muliaman dalam memajukan praktik manajemen risiko perbankan di Indonesia," kata Ketum IRPA Alan Yazid.
Baca juga: Manajemen risiko dan kunci ketahanan bisnis
Baca juga: OJK sebut tantangan ITSK jaga keseimbangan inovasi & manajemen risiko
Baca juga: BTN perkuat arsitektur dan manajemen risiko siber
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.