
KABAR duka datang dari dunia mode dunia, ikon fashion Giorgio Armani tutup usia. Pria kelahiran Italia itu wafat pada usianya yang ke-91 tahun pada 4 September waktu setempat.
Desainer asal Italia ini dikenal luas sebagai sosok yang merevolusi gaya busana modern dengan sentuhan elegan, sederhana, namun tetap berkelas. Namun mungkin tidak banyak orang tahu bagaimana dia memulai kariernya di dunia fashion.
Dikutip dari BBC, Giorgio Armani lahir di Piacenza, Italia utara, pada 11 Juli 1934 di tengah masa Perang Dunia II, Gaya hidup kelas menengah yang nyaman milik keluarganya hancur akibat perang, keluarganya bahkan sempat dalam kondisi kesulitan ekonomi membuatnya sulit untuk memperoleh makanan.
"Perang, mengajariku bahwa tidak semuanya glamor," kata Armani dikutip dari BBC, Jumat (5/9).
Perjalanannya menuju puncak karier seperti saat ini tidaklah instan. Kisah kariernya adalah contoh nyata dari ketekunan, visi, dan kemampuan untuk beradaptasi. Sebelum terjun ke dunia mode, ia pernah menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Milan, tetapi ia merasa tidak cocok dan akhirnya berhenti setelah tiga tahun.
Armani pernah mengikuti wajib militer, namun dia memutuskan untuk meninggalkan dunia militer dan memilih bekerja sebagai asisten jendela toko di pusat perbelanjaan terkenal, La Rinascente, di Milan. Pengalaman ini memberinya pemahaman awal tentang bagaimana produk ditampilkan dan dijual kepada publik.
Pada tahun 1960-an, Armani bekerja di rumah mode Nino Cerruti, di mana ia merancang pakaian pria. Di sinilah ia mulai menyempurnakan gaya khasnya, siluet yang lebih lembut, tidak terstruktur, dan penggunaan warna netral seperti beige, abu-abu, dan navy. Ini adalah revolusi kecil pada saat itu, ketika setelan pria masih sangat kaku dan formal.
Setelah bertahun-tahun bekerja di belakang layar, Armani akhirnya memutuskan untuk mendirikan mereknya sendiri. Pada tahun 1975, bersama Sergio Galeotti, mereka mendirikan jenama Giorgio Armani, Koleksi pertamanya, baik untuk pria maupun wanita, langsung mendapat sambutan hangat. Gaya pakaian yang santai namun elegan menarik perhatian, terutama di Amerika Serikat.
Momen Puncak dan Ekspansi Global
Momen terpenting dalam kariernya datang pada tahun 1980, ketika ia merancang kostum untuk film "American Gigolo" yang dibintangi oleh Richard Gere. Pakaian yang dikenakan Gere di film tersebut, menjadi identik dengan gaya profesional modern. Momen ini mempopulerkan nama Armani di seluruh dunia dan membuatnya menjadi simbol status dan kesuksesan.
Sejak saat itu, kerajaan Armani berkembang pesat. Ia tidak hanya fokus pada pakaian haute couture, tetapi juga meluncurkan berbagai lini lain, seperti Emporio Armani, Armani Exchange, dan Armani Jeans, yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau. Ia juga merambah ke industri lain, seperti kosmetik, parfum, perabotan rumah, dan bahkan hotel, menjadikannya salah satu merek gaya hidup terkemuka di dunia.
Giorgio Armani dikenal karena dedikasinya pada kualitas, detail, dan estetika yang abadi. Ia tidak pernah mengikuti tren sesaat, melainkan menciptakan gaya klasik yang bertahan lama. Ia berhasil mendefinisikan kembali pakaian kerja, baik untuk pria maupun wanita, dengan memadukan keanggunan tradisional dengan kenyamanan modern.
Selama 65 tahun, Armani mendedikasikan dirinya untuk tugas itu. Dan hal itu menghasilkan kekayaan yang diperkirakan Forbes mencapai USD13 miliar. Giorgio Armani pun kini telah tiada, namun jejaknya di dunia mode tak pernah tergantikan. (Rif/I-1)