SEKRETARIS Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Patrio kena batunya. Tingkah laku anggota DPR tak lagi lucu bagi masyarakat. Sebaliknya, ulahnya justru memicu kemarahan masyarakat.
Bukan itu saja. Akibat ulahnya, rumah Eko Patrio yang juga berprofesi sebagai artis ini juga digeruduk massa yang kecewa pada 30 Agustus 2025.
PAN kemudian menonaktifkan Eko Patrio sebagai anggota DPR per 1 September 2025. “PAN mengimbau kepada masyarakat untuk bersikap tenang, sabar dan mempercayakan secara penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, 31 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Eko Patrio dikecam setelah mengunggah video parodi di akun TikTok pribadinya @ekopatriosuper yang menampilkan dirinya berjoget musik horeg. Video itu dinilai mengolok-olok masyarakat dan menantang publik yang mengkritik tindakan joget-joget anggota parlemen saat sidang tahunan MPR pada Jumat, 15 Agustus 2025 lalu.
Rekam Jejak Eko Patrio
Eko Patrio dikenal terlebih dahulu sebagai seorang pelawak, pembawa acara, hingga produser di industri hiburan Tanah Air. Dia merupakan seniman Indonesia kelahiran 30 Desember 1970 yang merupakan satu dari tiga anggota grup komedi “Patrio” bersama Eddy Soepono dan Muhammad Akri pada awalnya. Eko Patrio merupakan anak dari pasangan Sumarsono Mulyo dan Sumini.
Saat duduk di bangku SMA, Eko Patrio membentuk kelompok lawak bernama Seboel yang merupakan singkatan dari Sekelompok Bocah Eling. Seboel diisi oleh dia bersama Jejen dan Tejo. Pada masa itu, Seboel sempat berhasil memenangi lomba lawak yang diadakan oleh Radio Suara Kejayaan.
Eko Patrio pun berpengalaman menjadi penyiar radio. Selama menjadi penyiar radio, Eko berkenalan dengan komedian lain, seperti Miing atau Dedi Gumelar dari Bagito, Dono, Kasino, Indro dari Warkop DKI, Ulfa Dwiyanti, Akri dan Parto.
Seboel mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Tejo dan Jejen akhirnya berhenti dan digantikan almarhum Taufik Savalas dan Akri. Namun, kelompok pelawak tersebut akhirnya bubar setelah Taufik keluar. Eko Patrio kemudian melanjutkan pendidikan dengan masuk ke Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta. Setelah lulus, Eko Patrio kembali membentuk kelompok lawak baru bersama Akri dan Parto dengan nama Patrio yang mulai terkenal setelah muncul di Televisi Pendidikan Indonesia lewat tajuk acara Ngelaba.
Selain menggeluti bidang hiburan sebagai pelawak, Eko juga membangun usaha di bidang produksi hiburan dengan menjabat sebagai Direktur Utama di PT Komando Media Televisi, PT Komando Sinergi Media, PT Komando Maestro Kreasindo dan PT E Titik Tiga Komando.
Eko Patrio mulai terjun ke dunia politik pada 2009 dengan bergabung menjadi kader PAN. Eko Patrio lantas mencalonkan diri sebagai anggota DPR Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur dan berhasil memenangkan pemilu legislatif tersebut dengan menduduki Komisi X DPR yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kepemudaan dan Olahraga.
Setelah menjabat satu periode, Eko Patrio kembali mencalonkan diri di Dapil VIII tersebut dan kembali menang untuk masa jabatan 2014-2019. Namun, Eko Patrio dimutasi ke Komisi IV DPR bidang Pertanian, Kelautan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pada Pemilu 2019, Eko Patrio akhirnya pindah Dapil DKI Jakarta I dan kembali lolos untuk jabatan hingga 2024 dengan bertugas di Komisi VI DPR bidang Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah, BUMN, Investasi dan Standardisasi Nasional.
Saat Pemilu 2024, Eko Patrio maju kembali untuk kesekian kalinya dalam dapil Jawa Timur dan lolos kembali ke Senayan setelah mendapat sekitar 64 ribu suara. “Alhamdulillah terpilih kembali. Ini jadi sekaligus amanah dari masyarakat di Dapil VIII buat saya,” katanya di Surabaya, pada Kamis, 24 April 2024.
Eko Patrio telah meminta maaf melalui akun media sosialnya. Dia mengklaim, tak pernah memiliki niat untuk menyakiti perasaan publik atau memperkeruh situasi yang terjadi saat ini. Ia pun berharap publik dapat menerima permohonan maaf tersebut."Dengan segala kerendahan hari, saya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya pada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan," kata Eko di akun @ekopatriosuper, dilihat Tempo pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Salsabilla Azzahra Octavia dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Cita-cita Kandas Affan Kurniawan