
AUDISI Umum PB Djarum kembali bergulir tahun ini. Ajang yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum itu dimulai Senin (8/9) hingga Jumat (12/9) di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Sebanyak 1.729 peserta tersebar di tiga kategori, yakni U-11 (peserta dengan usia 8 – 10 tahun atau kelahiran 2015 – 2017), KU 11 (peserta berusia 11 tahun atau tahun kelahiran 2014), serta KU 12 (peserta dengan usia 12 tahun atau tahun kelahiran 2013) baik putra maupun putri.
Audisi Umum PB Djarum di tahun 2024 dan 2025 menambah kategori usia yang sebelumnya hanya dua yakni U-11 dan U-13 menjadi tiga, yaitu U-11, KU 11, dan KU 12. Hal ini bertujuan agar para peserta bisa bertemu lawan yang sepadan berdasarkan usia dan dengan kualitas teknik bermain maupun mental yang setara, serta untuk menyiapkan regenerasi para atlet senior di setiap sektor.
“PB Djarum berupaya agar setiap tahun kelahiran punya pemain pelapis yang berpotensi untuk menjadi pemain dunia. Sementara keperluannya di tahun ini U-11, KU 11, dan KU 12 untuk nantinya meningkat U-13, U-15 dan semakin mengerucut,” ungkap Manajer Tim PB Djarum sekaligus Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putra, Fung Permadi.
Dikomandoi Sigit Budiarto, Tim Pencari Bakat diisi oleh jajaran pelatih PB Djarum yang akan dipimpin oleh Fung Permadi sebagai Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putra dan Yuni Kartika sebagai Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putri.
Selain itu tak ketinggalan pula sederet legenda bulu tangkis Indonesia yang turut serta memantau bakat para peserta Audisi Umum PB Djarum 2025 sejak hari pertama diantaranya Hendrawan, Aryono Miranat, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Lius Pongoh, Mohammad Ahsan, Shesar Hiren Rustavito, Vita Marissa, Richard Mainaky, Maria Kristin, Gloria Emanuelle Widjaja.
Rangkaian seleksi Audisi Umum PB Djarum 2025 diawali dengan fase screening yang mengadopsi pertandingan dengan sistem gugur 1 game hingga poin ke-21 (tanpa deuce/setting). Setelah fase screening, tahapan berikutnya ialah tahap turnamen. Untuk kategori putra, Super Tiket diberikan kepada para semifinalis, sementara di kategori putri, peraih Super Tiket yang melenggang ke tahap karantina adalah para finalis di babak turnamen.
Usai meraih Super Tiket, peserta menjalani tahap karantina yang diselenggarakan selama empat minggu (13 September hingga 11 Oktober 2025) dengan dua kali fase eliminasi, yang bertujuan melihat potensi dan mentalitas atlet (eliminasi pertama 27 September 2025 & eliminasi kedua 11 Oktober 2025). Mereka yang lolos di tahap karantina akan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan bergabung bersama PB Djarum. (I-3)